Kategori Berita
Media Network
Senin, 23 JUNI 2025 • 10:40 WIB

China-Indonesia Jalin Hubungan Baik Lewat Proyek Pertanian Padi Organik di Bali

Ilustrasi persawahan. (Freepik) (Freepik)

INDOZONE.ID - Sebuah proyek pertanian padi organik di Bali menjadi contoh konkret dari hubungan baik antara China dan Indonesia. 

Pada Mei 2024, proyek yang didanai China ini diluncurkan di Desa Jatiluwih, Tabanan, dalam rangka memperingati 21 tahun kerja sama antara Provinsi Yunnan dan Provinsi Bali sebagai sister-province.

Didukung oleh Asosiasi Masyarakat Yunnan untuk Persahabatan dengan Negara-Negara Asing (Yunnan People's Association for Friendship with Foreign Countries), proyek ini menyediakan benih padi berkualitas tinggi dari China, mesin pertanian skala kecil, hewan ternak, serta pelatihan pertanian. 

Baca juga: Cashflow KFC Alami Penurunan Drastis, Bank Mandiri Turun Tangan Modalin 875 M

Proyek ini mencakup area seluas 17 hektare dan memberikan manfaat bagi lebih dari 125 keluarga petani.

"Dengan benih yang lebih baik dan pengelolaan lahan yang ditingkatkan, hasil panen rata-rata meningkat sebesar 12,4 persen, dari 267 kilogram menjadi 300 kilogram lebih per mu (1 mu = 666,67 meter persegi)," kata Zhang Junlei, wakil direktur Kantor Perwakilan Komersial Yunnan (Yunnan Commercial Representative Office) di Jakarta.

"Para petani kini bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun, dan pendapatan rumah tangga pun meningkat sekitar 30 persen," tambahnya.

Kepala Desa Jatiluwih, Kawir menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membawa teknologi, tetapi juga harapan.

"Program ini memberi komunitas kami kepercayaan diri untuk mengembangkan pertanian organik dan pariwisata pedesaan," ujarnya.

Dengan latar belakang Yunnan sebagai tempat asal pertanian padi di China selatan dan Indonesia sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia, kedua wilayah ini memiliki potensi besar untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam bidang pertanian padi. Kerja sama ini dapat membawa manfaat timbal balik bagi kedua belah pihak.

Dalam upaya mendukung diversifikasi ekonomi warga lokal, Yunnan Energy Investment International Engineering Co. meluncurkan proyek pengembangan Zona Percontohan Eko-Agrowisata Bali. 

Proyek ini mengintegrasikan pertanian dan pariwisata dengan alokasi dana sebesar 30 persen untuk pengembangan pertanian dan 70 persen untuk pembangunan infrastruktur pariwisata, termasuk jalur pematang sawah dan fasilitas pengamatan.

Baca juga: Heboh Uang Rupiah Edisi 80 Tahun RI, BI Pastikan Itu Hoaks

"Saat saya berkunjung pada Maret lalu, sawahnya masih hijau. Kini, sawah-sawah itu sudah dipanen. Lahan ini berubah dengan cepat. Tidak lama lagi, para pengunjung akan berjalan di antara sawah-sawah, menikmati kopi bersama warga, dan mendengar langsung kisah para petani yang kini menjadi tuan rumah wisata pedesaan," kata Zhang.

Kerja sama pertanian antara China dan Indonesia terus berkembang, dengan proyek ini menjadi salah satu contoh nyata dari hubungan yang erat antara kedua negara. 

Sejak 2005, Indonesia telah mengimpor lebih dari 90 persen benih padi hibrida dari China, yang menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada teknologi pertanian China.

Karena kedua negara menghadapi tantangan ketahanan pangan, kerja sama di bidang pengembangan padi menjadi landasan penting dalam hubungan bilateral.

Seperti yang dikatakan Zhang, "Kita tidak hanya mempertumbuhkan tanaman, tetapi juga mempertumbuhkan masa depan bersama, katanya."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

China-Indonesia Jalin Hubungan Baik Lewat Proyek Pertanian Padi Organik di Bali

Link berhasil disalin!