Kategori Berita
Media Network
Selasa, 24 JUNI 2025 • 22:56 WIB

Saham Asia Naik Setelah Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

Seorang pria berjalan melewati papan kutipan saham yang menampilkan rata-rata saham Nikkei di luar kantor pialang di Tokyo, Jepang, pada 23 Juni 2025. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

INDOZONE.ID - Saham Asia naik pasca gencatan senjata Iran-Israel yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pasar saham Asia langsung merespons positif kabar tersebut pada Selasa (24/6/2025), sementara harga minyak dunia justru mengalami penurunan tajam. 

Gencatan senjata ini meredakan kekhawatiran pasar atas potensi gangguan pada pasokan energi global, khususnya minyak.

Sebelumnya, investor sempat waswas bahwa Iran akan membalas serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya dengan menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi ekspor minyak dunia. Namun, ketegangan tidak berkembang menjadi konflik besar.

Baca juga: Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Stok BBM Indonesia Gimana?

Pada Senin malam, Iran sempat meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Namun, situasi tetap diklaim stabil, dan sejumlah analis memastikan bahwa aset-aset ladang minyak tetap aman dan tidak terdampak.

"Respons Iran cukup tenang. Serangan mereka ke pangkalan AS di Qatar cukup terdengar, tapi tidak sampai mengguncang dasar pasar minyak," ujar Stephen Innes dari SPI Asset Management.

Akibat meredanya kekhawatiran ini, harga minyak Brent dan WTI (West Texas Intermediate) langsung anjlok lebih dari 7 persen semalam. Pada perdagangan Selasa, keduanya masih turun lebih dari 2 persen.

Baca juga: Amerika Serikat Serang Iran, Berapa Harga Emas Hari Ini?

Indeks saham Asia menguat secara luas menyusul kabar gencatan senjata tersebut. Pasar saham Asia positif setelah gencatan senjata diumumkan, mencerminkan optimisme investor atas stabilitas kawasan.

Bursa Asia hijau pasca gencatan senjata. Di Tokyo dan Hong Kong, indeks saham masing-masing naik 1,4 persen. 

Shanghai menguat 0,8 persen, Seoul melonjak 2,7 persen. Sementara itu, Singapura mencatat kenaikan 0,7 persen, Sydney 1,1 persen, dan Taipei 1,8 persen. Hanya Jakarta yang justru mencatat penurunan, dengan indeks turun 1,7 persen.

Presiden Trump menyebut Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata secara bertahap. Ia menyebut langkah ini bisa mengarah pada berakhirnya konflik kedua negara secara resmi. 

Meski serangan ke wilayah Teheran masih berlangsung, Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa negaranya tidak akan melanjutkan serangan jika Israel juga berhenti.

Michael Wan dari MUFG menulis bahwa "detil dari kesepakatan ini masih terbatas. Jadi, belum bisa dikatakan bahwa ketegangan benar-benar reda.

Namun, ia menambahkan, jika Iran memang telah sepakat untuk menghentikan aksi militernya, maka potensi terburuk seperti gangguan besar terhadap pasokan minyak global telah berkurang secara signifikan.

Dampak gencatan senjata pada saham Asia pun terasa jelas, di mana mayoritas indeks regional menunjukkan performa positif dan menjadi sinyal kelegaan bagi pelaku pasar.

Di pasar valuta asing, dolar AS tergelincir setelah pernyataan Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman. Ia menyatakan kesiapan untuk mendukung pemangkasan suku bunga pada pertemuan Juli mendatang, jika inflasi tetap terkendali. 

Hal ini membuat pasar berspekulasi bahwa pemangkasan suku bunga bisa saja terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan, yakni sebelum September.

Bowman juga menambahkan bahwa kemajuan dalam negosiasi tarif telah menciptakan iklim ekonomi yang lebih stabil untuk melakukan penyesuaian kebijakan, yang turut menekan nilai dolar AS.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Washington Post

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Saham Asia Naik Setelah Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

Link berhasil disalin!