Kategori Berita
Media Network
Selasa, 24 JUNI 2025 • 09:50 WIB

Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Strategi Kemendag untuk Perluas Akses Pasar Global

Ilustrasi perekonomian. (Freepik/tippapatt)

INDOZONE.ID - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat ekspor Indonesia tumbuh sebesar 7 persen pada 2025, dan 9 persen pada 2029.

Fajarini Puntodewi selaku Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag menyatakan bahwa peningkatan ekspor tersebut menjadi kunci untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok sebesar 8 persen.

"Kita menargetkan di Kementerian Perdagangan pertumbuhan dari ekspor itu sebesar 7 persen, selama 5 tahun ini akan kita targetkan meningkat secara bertahap sampai mencapai sekitar 9 persen di 2029," kata Puntodewi, dikutip dari ANTARA pada Selasa (24/6/2025).

Baca juga: Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Stok BBM Indonesia Gimana?

Ia memaparkan bahwa saat ini partisipasi ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia baru mencapai sekitar 20 persen.

Guna meningkatkan angka tersebut, Kemendag mendorong perluasan pasar ekspor sekaligus memajukan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan luar negeri.

Meskipun UMKM dianggap sebagai tulang punggung perekonomian nasional, Puntodewi menilai pengembangan ekspor di sektor ini masih terbilang kurang.

"Tetapi kalau kita bicara di sisi ekspor (UMKM), ya meskipun mungkin dari sisi volume atau jumlahnya itu besar, tetapi nilainya masih kecil. Nilainya masih di bawah 15 persen atau mungkin di bawah 10 persen," ujarnya.

Menurutnya, peningkatan kontribusi UMKM dalam ekspor tidak hanya akan memajukan kinerja dagang nasional, tetapi juga berpengaruh terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Sementara, Kemendag sendiri sudah membuat tiga program besar untuk mendorong ekspor, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kemampuan UMKM untuk melakukan ekspor.

Puntodewi menuturkan, saat ini salah satu fokus utama Kemendag adalah perluasan pasar ekspor melalui pembukaan akses ke pasar global lewat perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA).

Saat ini, Indonesia telah menandatangani 19 perjanjian perdagangan yang melibatkan 30 negara, termasuk kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang baru disepakati setelah melalui proses negosiasi selama sembilan tahun.

Baca juga: Dampak Konflik Iran-Israel, Pertamina Ubah Rute Distribusi Minyak Lewat Oman dan India

Dengan adanya perjanjian dagang, pasar di negara-negara tersebut terbuka dan Indonesia bisa bersaing lantaran mendapat penurunan tarif, bahkan sampai 0 persen.

Lebih lanjut, Puntodewi menambahkan bahwa produk-produk Indonesia berpeluang besar untuk masuk ke negara-negara yang sudah memiliki perjanjian dagang.

Dalam hal ini Kemendag siap membantu pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam memanfaatkan peluang tersebut.

"Fokusnya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang ada saat ini bisa kita maksimalkan. Bagaimana supaya produk-produk kita juga bisa masuk sebanyak mungkin ke negara-negara yang sudah punya FTA-nya," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Strategi Kemendag untuk Perluas Akses Pasar Global

Link berhasil disalin!