INDOZONE.ID - Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah akan mengalami pelemahan seiring dengan keputusan The Fed untuk tidak mengubah suku bunga dalam pertemuan FOMC.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yg menguat setelah dalam FOMC, The Fed mempertahankan suku bunga," ujarnya, dikutip dari ANTARA, Kamis.
Mengutip Anadolu Agency, Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,5 persen sesuai keinginan pasar.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Proyeksi Ekonomi Justru Memburuk
Keputusan ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai lapangan kerja maksimal dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.
Menurut The Fed, ketidakpastian prospek ekonomi masih signifikan meskipun telah menurun, dan komite akan terus mengurangi kepemilikan aset keuangan.
Pernyataan Jerome Powell yang menyatakan bahwa tekanan inflasi masih kuat dan penurunan suku bunga akan berlangsung lambat turut mempengaruhi pelemahan kurs rupiah.
Baca juga: PLN Cetak Rekor Pendapatan Tertinggi Capai Rp545 Triliun, Penjualan Listrik Tembus 306 TWh
Berdasarkan faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta melemah sebesar 39 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara