Sabtu, 14 JUNI 2025 • 11:49 WIB

Penjualan Ritel Mei 2025 Diprediksi Naik, Warga Mulai Banyak Belanja Lagi

Author

Ilustrasi penjualan ritel. (Freepik)

INDOZONE.ID - Bank Indonesia (BI) kasih kabar baik nih buat dunia ritel. Di bulan Mei 2025, penjualan eceran diperkirakan naik lagi. 

Hal ini kelihatan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diprediksi tembus di angka 234,0, atau naik 2,6% dibanding tahun lalu (year on year), seperti yang dikutip dari ANTARA.

Kalau dibandingin bulan April 2025 yang justru sempat minus 0,3%, angka di Mei ini jelas jadi angin segar.

Menurut BI, kenaikan ini didorong dari berbagai sektor, terutama barang-barang budaya dan hiburan, makanan & minuman (plus rokok), sampai pakaian alias sandang.

Baca juga: BI Sebut Modal Asing Masuk Rp5,2 Triliun ke RI, Tapi Rupiah Masih Melemah

Masih Ada Kontraksi, Tapi Nggak Separah Sebelumnya

Secara bulanan, memang sih penjualan eceran di Mei 2025 masih turun 0,6% (month to month). Tapi turunnya nggak separah bulan April yang sempat drop sampai 5,1%. Jadi bisa dibilang mulai stabil lagi.

Salah satu yang bantu angkat angka adalah momen libur nasional kayak Waisak dan Kenaikan Isa Almasih, yang bikin permintaan naik buat barang-barang rumah tangga dan hiburan. Contohnya, kelompok perlengkapan rumah tumbuh 5,5% dan barang hiburan naik 0,2%.

April 2025 Sempat Stabil, Tapi Kena Dampak "Habis Lebaran"

Buat yang penasaran, IPR bulan April lalu sempat di angka 235,5, nggak jauh beda dari April tahun sebelumnya di 236,3. Saat itu, penjualan masih ditopang oleh sektor suku cadang kendaraan, bahan bakar, dan barang hiburan.

Tapi setelah euforia Lebaran dan Ramadan selesai, permintaan masyarakat sempat turun, jadi penjualan pun ikut melemah.

Baca juga: Belanja Pakai Paylater Makin Populer di Kalangan Gen Z, Kok Bisa?

Kabar Baik: Tekanan Harga Diprediksi Turun

Selain itu, BI juga kasih sinyal positif dari sisi harga. Tekanan inflasi diprediksi bakal menurun di tiga hingga enam bulan ke depan (Juli dan Oktober 2025). Hal ini dilihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) yang makin turun, dari sebelumnya 146,4 (untuk Juli) jadi 141,9, dan dari 153,1 (untuk Oktober) turun ke 144,5.

Artinya, BI dan masyarakat sama-sama optimis kalau harga barang-barang nggak akan naik terlalu tinggi dalam waktu dekat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara