INDOZONE.ID - Banyak anak muda sering berpikir modal Rp100.000 terlalu kecil untuk investasi. Padahal, jika rutin disisihkan ke instrumen keuangan, uang itu bisa berkembang signifikan.
Misalnya simulasi Bareksa menunjukkan investasi Rp100 ribu per bulan ke reksa dana pasar uang selama 5 tahun tumbuh menjadi sekitar Rp7,15 juta.
Artinya, uang pokok Rp6 juta (60×Rp100rb) bertambah Rp1,15 juta (sekitar 19%). Intinya: daripada habiskan sekali jalan, coba dikumpulkan dan investasikan untuk jangka panjang.
Generasi muda perlu mulai investasi sejak dini karena banyak alasan. Literasi keuangan yang baik akan memperkuat kemandirian finansial di masa depan.
Baca Juga: Apakah Jamaah Haji Wajib Berkurban? Ini Penjelasannya
Selain itu, dengan belajar investasi, kamu akan makin cerdas dalam mengambil keputusan keuangan, bukannya secara impulsif.
OJK juga mengingatkan, investasi adalah bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang – jangan takut memulai, tapi sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Dengan berinvestasi sekarang, kamu menyiapkan tabungan untuk kebutuhan seperti beli rumah, lanjut kuliah, atau pensiun kelak.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim Sembelih 6 Ekor Sapi, Antar Sendiri Hewan Kurban ke Masjid
Apa Itu Reksadana dan Saham?
Investasi bisa dilakukan di banyak instrumen. Reksa dana adalah “paket investasi” yang menghimpun uang dari banyak orang untuk diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek (saham, obligasi, pasar uang, dst.).
Jadi sebagai investor, kamu cuma beli “unit” reksa dana saja, lalu ahli keuangan profesional yang mengelola dana tersebut.
Reksadana cocok untuk pemula karena tidak perlu pusing memilih sendiri satu per satu saham. Sebagai contoh, banyak reksadana bisa dibeli dengan modal minimal Rp100.000 saja. (beberapa bahkan Rp10.000).
Sedangkan saham adalah surat bukti kepemilikan perusahaan. Investasi saham artinya kamu punya bagian atas sebagian aset perusahaan tersebut.
Jika perusahaan yang kamu beli sahamnya berkembang, harga saham bisa naik (capital gain) dan perusahaan bisa membagikan dividen kepada pemegang saham. Namun ingat, saham lebih berisiko fluktuatifnya, karena nilai saham tergantung kondisi pasar dan kinerja emiten.
Aplikasi Investasi Modal Kecil
Saat ini sudah banyak platform legal (terdaftar OJK) yang memudahkan anak muda investasi dengan modal kecil. Contohnya:
- Bibit: Aplikasi reksa dana berbasis robo-advisor. Kamu bisa mulai investasi reksadana dengan Rp10.000 saja untuk pembelian personal.
- (Untuk fitur Robo Adviser SIP-nya, minimum Rp100.000.) Bibit juga menyediakan autodebet (SIP) agar kamu bisa investasi rutin tiap bulan secara otomatis/
- Bareksa: Marketplace reksa dana dan obligasi. Minimal investasi umumnya Rp100.000 saja, bahkan beberapa produk tertentu mulai Rp50.000. Bareksa juga izin dari OJK (APERD) sehingga keamanannya terjamin.
- IPOT (IndoPremier): Aplikasi saham & reksa dana dari IndoPremier Sekuritas. Dikenal tidak ada minimal deposit (kamu bisa mulai dari berapa pun uangmu), tapi untuk beli saham per transaksi minimal 1 lot (100 lembar). Jadi, jika ada saham seharga Rp1.000/lembar, 1 lot = Rp100.000.
- Ajaib, Stockbit, Tanamduit, dll.: Beberapa aplikasi populer lain yang terdaftar OJK. Umumnya semua mewajibkan beli saham minimal 1 lot (100 lembar). Untuk reksa dana, hampir semuanya bisa mulai dengan puluhan hingga seratus ribu rupiah saja.
Intinya, sekarang berinvestasi tidak harus pakai modal besar atau perantara rumit. Cukup unduh salah satu aplikasi resmi di atas, daftar, dan mulai dari kecil dulu.
Simulasi Investasi: Rp100 Ribu per Bulan Jadi Jutaan
Sebagai gambaran, mari hitung kira-kira berapa hasilnya kalau menyisihkan Rp100.000 per bulan. Misal kita pilih reksa dana saham (return relatif tinggi) dengan asumsi imbal hasil rata-rata ~10% per tahun (berdasarkan data historis reksa dana saham ~13%/tahun, 10% di sini terbilang konservatif).
- 3 tahun (36 bulan) – Total modal: Rp3.600.000. Dengan bunga majemuk ~10%/tahun, nilai akhir kira-kira Rp4 jutaan.
- 5 tahun (60 bulan) – Total modal: Rp6.000.000. Dengan asumsi serupa, nilai akhir sekitar Rp7–8 jutaan. Misalnya Bareksa mencatat simulasi riil: Rp100.000/bulan selama 5 tahun di reksa dana pasar uang menjadi Rp7,15 juta (bertambah 19% dari pokok). Jadi jelas ada peluang menambah cuan dibanding hanya menabung di celengan.
Catatan: Semua angka di atas hanya ilustrasi kasar. Imbal hasil pasar modal fluktuatif. Namun, simulator Bareksa dan data historis menunjukkan investasi rutin bisa tumbuh jauh lebih besar daripada menghabiskan duit untuk konsumtif.
Tips Memulai dan Konsisten Investasi
Berikut beberapa tips biar kamu gak takut memulai dan tetap konsisten:
- Tentukan tujuan & anggaran: Jangan asal ikut tren investasi. Tentukan dulu tujuannya (misal DP rumah, dana kuliah, dana pensiun). Hitung kemampuan finansialmu: berapa yang bisa rutin disisihkan tanpa mengganggu kebutuhan sehari-hari.
- Gunakan fitur SIP (autodebet): Banyak platform menyediakan fitur Systematic Investment Plan (SIP). Kamu tinggal atur setoran otomatis setiap bulan, misalnya Rp100.000 tiap tanggal tertentu. Ini membantu disiplin menabung dan investasi tanpa mikir lagi.
- Investasi pada diri sendiri dahulu: Pastikan dana darurat dan asuransi kesehatanmu sudah cukup. Investasi baru dimulai kalau dana darurat (3–6 bulan pengeluaran) sudah ada, supaya gak terganggu kalau ada keperluan mendadak.
- Jangan terlalu takut risiko: Mulai dengan instrumen berisiko rendah (reksa dana pasar uang/pendapatan tetap) jika masih ragu. Pelan-pelan bisa naik ke reksa dana saham atau beli saham langsung bila sudah lebih percaya diri. Yang penting memulai, karena semakin lama menunda, kesempatan pertumbuhan investasi melewatkan waktu berharga. OJK sendiri mengingatkan, “Jangan takut untuk memulai berinvestasi, tetapi tetap sesuai kebutuhan dan kemampuan”.
- Terus belajar: Ikuti edukasi keuangan (forum OJK/BI, kursus online, atau baca artikel edukatif). Makin paham, makin pintar memanfaatkan peluang investasi dan menghindari penipuan. Misalnya cek informasi lewat situs OJK, IDX, atau portal finansial terpercaya sebelum membeli produk investasi apapun.
Dengan persiapan dan niat yang baik, investasi dengan modal Rp100.000 saja bisa menjadi kebiasaan positif yang menguntungkan di masa depan.
Ingat, kunci investasi sukses adalah konsisten dan sabar, bukan kekayaan instan. Mulailah sekarang, karena waktu adalah aset berharga buat pertumbuhan uangmu!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bareksa