INDOZONE.ID - Pemerintah pusat, melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan, berencana untuk menjadikan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih sebagai pilar penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan.
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pentingnya pendekatan ekonomi partisipatif dengan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif.
Menurut Zulhas, pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat harus dibangun dari bawah dengan melibatkan komunitas desa yang diberdayakan secara konkret dan setara, bukan hanya mengandalkan kekuatan korporasi besar.
Baca juga: Wow! Danantara Siap Investasikan Dana Dividen BUMN Sebesar Rp113,89 Triliun, Buat Apa?
"Kita harus membangun agar ekonomi tumbuh, negeri maju,” ujar Zulhas di Jakarta, Minggu (15/6/2025).
Program Kopdes Merah Putih dinilai penting karena mengangkat desa sebagai lokomotif pembangunan ekonomi yang inklusif.
Pemerintah memprioritaskan komitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal daripada besarnya anggaran yang dialokasikan.
"Kopdes itu sebetulnya bukan soal uang, tapi soal perhatian, keberpihakan," tambah Zulhas.
Melalui Kopdes Merah Putih, pemerintah turut memeriksa paradigma pembangunan ekonomi yang selama ini cenderung berpihak kepada pelaku besar.
Lebih lanjut Zulhas menambahkan bahwa sistem yang hanya menguntungkan kelompok elite harus digantikan dengan pendekatan yang mengikutsertakan rakyat.
"Nggak mungkin yang maju itu hanya yang besar, tetapi rakyat. Maka dibangunlah ekonomi kerakyatan, untuk melanjutkan itu, ya kita sekarang dipercayakan kepada Menko Pangan sebagai Ketua Satgas yaitu Kopdes Merah Putih,” ucapnya.
Desa Sebagai Lokomotif Ekonomi Baru
Pemerintah ingin memperkuat kelembagaan desa untuk meningkatkan daya saing masyarakat lokal dan mencapai keadilan sosial.
Melalui koperasi desa yang terorganisir, pemerataan kesejahteraan dapat menjadi kenyataan.
Zulhas menekankan bahwa UMKM harus diperlakukan sebagai mitra sejajar yang membutuhkan dukungan kebijakan dan akses yang adil, bukan sebagai pihak yang lemah.
"Saya juga minta teman-teman BUMN, jangan menganggap UMKM itu harus dibilang kasihani. Orang yang menyusahkan, enggak. Itu setara. Hanya mereka perlu political will, keberpihakan, sudah. Dia kalau dikasih kesempatan, insya Allah bisa,” tuturnya.
Disambut Hangat Jelang Peluncuran Nasional
Program Kopdes Merah Putih dijadwalkan akan hadir secara nasional pada 12 Juli 2025. Zulhas mengatakan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi.
Ribuan desa bahkan berlomba untuk menjadi bagian dari gerakan ekonomi baru ini.
"Mendapat sambutan yang gegap-gempita di masyarakat. Berebut sekarang yang ingin mendirikan Kopdes ini,” kata Zulhas dalam rapat koordinasi Satgas Nasional Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih di Jakarta, Jumat (13/6).
Baca juga: Ini Isi Pesan Sri Mulyani Kepada Pejabat Pajak dan Bea Cukai yang Baru Dilantik
Tercatat bahwa 79.882 desa/kelurahan telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada pertengahan Juni 2025, mencapai 98 persen dari target.
Sebanyak 37.300 desa di antaranya telah memenuhi persyaratan legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM.
Dengan kemajuan yang pesat dan partisipasi yang tinggi, pemerintah yakin bahwa Kopdes Merah Putih akan menjadi alat penting dalam meningkatkan kemandirian ekonomi desa dan memperkuat keadilan sosial di Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Garuda TV